Pengertian Dinamisme, Animisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme
Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Secara etimologis, dinamisme berasal dari kata Yunani dynamis atau dynaomos yang artinya kekuatan atau tenaga.
Dinamisme merupakan kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll.
Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka.
Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka.
Pengertian lain, Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa mempunyai roh. Tujua beragama dalam animisme adalah mengadakan hubungan baik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka.
Animisme merupakan azas dari agama, dimana animisme ini mengarah dan berkaitan dengan penguasa alam yang berhubungan dengan sang pencipta ( Tuhan ). Animisme sudah ada sejak masa Paleolitik Atas, yaitu sekitar 40.000-100.000 tahun sebelum masehi dan jauh sebelum manusia mengenal agama.
Secara umum, Animisme merupakan hal-hal yang berada diluar nalar manusia dan merupakan hal-hal yang tidak masuk di akal.
Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan.
Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi.
Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sangat ketat menjaga jarak dengan ciptaanNya.
Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan.
Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi.
Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sangat ketat menjaga jarak dengan ciptaanNya.
sumber: chandrapamungkas/slsbillap
Mantap men
BalasHapusterima kasih atas kunjungannya
HapusAku yakin jawaban itu tapi salahnya contohnya tidak ada
BalasHapus