Selasa, 30 Mei 2017

Makna dan Istilah Puasa Ramadhan

by: hakikatislam.com Makna dan Istilah Puasa Ramadhan Apa itu Puasa? kita sering mendengar kata puasa khususnya bagi umat Islam.... thumbnail 1 summary
Makna dan Istilah Puasa Ramadhan

by: hakikatislam.com

Makna dan Istilah Puasa Ramadhan

Apa itu Puasa? kita sering mendengar kata puasa khususnya bagi umat Islam. Makna puasa dalam bahasa Arab adalah (shaum) dan (Siyam). Kata shaum ini artinya adalah menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab .

Dalam istilah fikih, itu berarti " untuk menjauhkan diri dari makan , minum dan hubungan suami-istri ( jima ) antara suami dan istri dari fajar sampai matahari terbenam ( maghrib ) dengan sadar dan dengan mencari tujuan .

Kapan saya harus berniat untuk puasa Ramadhan ?

Bagaimana saya bisa terus berpuasa ketika saya tidak bisa bangun untuk sahur ? Kapan saya harus melafazkan niat( niyyah) saya?

Jawaban :

Jika seseorang tidak bisa bangun untuk sahur , dia harus berniat  untuk berpuasa sebelum siang

Menurut mazhab Syafi'i , jika itu adalah puasa wajib , niat harus dilakukan pada malam hari , tidak boleh ditunda sampai pagi hari . Jika tidak, harus meng-qodho puasa(mengganti) setelah eid .

Namun , menurut Hanafi, niat dapat dilakukan baik di malam hari maupun di pagi hari ( sampai siang ) untuk Ramadhan , nafila (puasa sunanah) dan puasa nazar .

Sehubungan dengan hal ini Ibnu Hajar  mengatakan bahwa ketika seorang Muslim Syafi'i lupa untuk berniat puasa di malam hari untuk puasa Ramadhan , ia bisa mengikuti  mazhab Hanafi untuk kasus ini dan berniatsebelum siang . hal ini dibolehkan  karena pentingnya puasa Ramadhan . Nabi kita yang tercinta ( saw ) menyatakan bahwa " Jika seseorang membatalkan puasanya bahkan hanya untuk satu hari di bulan Ramadhan tanpa uzur (halangan) atau tanpa sakit , maka jika ia berpuasa selama sisa hidupnya dia tidak bisa menggantikan puasa itu . " ( Bukhari )

Menurut mazhab Maliki ,  sudah cukup untuk berniat pada awal bulan Ramadhan . Niati tidak perlu diulangi  setiap malam .

Jadi , bagi kaum Muslim Syafi'i dan Hanafi , lebih baik untuk mengucapkan niat mereka pada awal Ramadan , karena , jika mereka lupa untuk berniat untuk satu hari , puasanya akantetap sah menurut mazhab Maliki . ( Ensiklopedia Fiqih Islam ) dengan demikian , puasa mereka tidak batal  Ramadhan hanya karena lupa atau terlambat untuk niat .

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Comments

Klik Disini Untuk mengetahui Info PNS

Nature